Senin, 07 Januari 2019

diabetes insipidus

Posted by Unknown on Januari 07, 2019 with No comments
Diabetes insipidus adalah kondisi yang menyebabkan seringnya frekuensi buang air kecil dan rasa haus yang berlebihan. Diabetes insipidus dapat membuat tidur malam Anda terganggu dan dapat menyebabkan mengompolGejalanya mirip dengan diabetes melitus namun penyebabnya berbeda. Diabetes melitus disebabkan karena masalah insulin dan kadar gula darah yang tinggi sedangkan diabetes insipidus dipengaruhi kerja ginjal Anda terhadap urin. Keduanya tidak berhubungan.

Seberapa umumkah diabetes insipidus?

Diabetes insipidus adalah kondisi jarang terjadi. Penyakit ini lebih sering terjadi pada laki-laki dibanding perempuan dan dapat terjadi di semua usia, termasuk pada anak-anak. Anda dapat mengurangi kemungkinan terkena penyakit ini dengan mengurangi faktor risikonya. Selalu konsultasikan dengan dokter Anda untuk informasi lebih lanjut.

Tanda-tanda & gejala

Apa saja tanda-tanda dan gejala diabetes insipidus?

Diabetes insipidus punya gejala yang umum terjadi, salah satunya yaitu seringnya frekuensi buang air kecil dan rasa haus yang berlebihan. Namun, gejala lain juga dapat terjadi lain dapat berupa:
  • Urin tampak encer dan pudar
  • Sering kencing saat malam hari
  • Mengompol
Beberapa gejala dan tanda pada bayi dan anak yaitu:
  • Demam, muntah atau diare
  • Popok basah yang tidak biasa
  • Pertumbuhan yang terlambat
  • Penurunan berat badan;
  • Rewel tidak beralasan atau terus menangis bila terjadi pada anak-anak
  • Kulit kering dan tubuh terasa dingin.
Kemungkinan ada tanda-tanda dan gejala yang tidak disebutkan di atas. Bila Anda memiliki kekhawatiran akan sebuah gejala tertentu, konsultasikanlah dengan dokter Anda.

Kapan saya harus periksa ke dokter?

Anda harus menghubungi dokter bila Anda sering buang air kecil dan merasa haus yang berlebihan. Kondisinya dapat bervariasi pada banyak orang.selalu diskusikan dengan dokter Anda untuk melakukan metode diagnostik dan terapi yang paling tepat untuk Anda.
Jika Anda memiliki tanda-tanda atau gejala-gejala di atas atau pertanyaan lainnya, konsultasikanlah dengan dokter Anda. Tubuh masing-masing orang berbeda. Selalu konsultasikan ke dokter untuk menangani kondisi kesehatan Anda.

Penyebab

Apa penyebab diabetes insipidus?

Diabetes insipidus adalah kondisi yang dapat disebabkan oleh masalah pada kelenjar hipofisis atau ginjal Anda.
Normalnya, tubuh Anda dapat mengatur keseimbangan antara cairan yang Anda minum dan banyak urin yang Anda produksi. Ginjal Anda mengeluarkan cairan yang berlebih dalam bentuk urin, yang disimpan sementara dalam kandung kemih.
Saat Anda sedang dehidrasi, kelenjar hipofisis Anda mengeluarkan hormon anti-diuretik (ADH) ke ginjal untuk menahan cairan dan mengurangi produksi urin. ADH, atau disebut juga vasopresin, dibuat di hipotalamus dan disimpan di kelenjar hipofisis.
Ada beberapa bentuk diabetes insipidus berdasarkan penyebabnya, seperti:
  • Diabetes insipidus sentral. Ini disebabkan karena adanya kerusakan kelenjar hipotalamus atau hipofisis. Hal ini menyebabkan gangguan penyimpanan dan pengeluaran ADH. Kerusakan ini dapat terjadi akibat operasi, tumor, meningitis, kelainan genetik atau trauma kepala.
  • Diabetes insipidus nefrogenik. Biasanya disebabkan karena adanya kelainan pada tubulus ginjal (di mana air dikeluarkan dan dipertahankan). Kondisi ini dapat disebabkan oleh kelainan genetik atau penyakit ginjal kronik. Terdapat beberapa obat yang dapat menyebabkan kerusakan tubulus ginjal. Obat ini misalnya lithium dan demeclocycline.
  • Diabetes insipidus gestasional. Diabetes ini terjadi selama kehamilan dan hanya sementara.
  • Polidipsia primer. Kondisi ini, disebut juga diabetes insipidus dipsogenik atau polidipsia psikogenik, yang disebabkan karena konsumsi cairan yang berlebihan. Hal ini tidak berhubungan dengan masalah produksi atau respon ADH.

Faktor-faktor risiko

Apa yang meningkatkan risiko saya untuk diabetes insipidus?

Diabetes insipidus adalah kondisi yang punya banyak faktor risiko, yaitu:
  • Jenis kelamin. Diabetes insipidus lebih sering terjadi pada laki-laki dibanding wanita.
  • Faktor genetik. Anda lebih berisiko jika orangtua Anda menderita diabetes insipidus.

Obat & Pengobatan

Informasi yang diberikan bukanlah pengganti nasihat medis. SELALU konsultasikan pada dokter Anda.

Apa saja pilihan pengobatan saya untuk diabetes insipidus?

Pilihan terapi diabetes insipidus tergantung pada kondisi Anda atau penyebabnya. Beberapa pilihan terapi yang dapat diberikan yaitu:
  • Terapi desmopresin. Biasanya dokter Anda akan meresepkan hormon sintetik yang disebut desmopresin jika penyebabnya adalah kurangnya ADH. Obat ini tersedia dalam bentuk semprot hidung, tablet oral, atau injeksi. Terapi ini merupakan terapi terbaik untuk diabetes insipidus sentral.
  • Terapi diuretik. Terapi ini digunakan untuk diabetes insipidus nefrogenik. Nama obatnya yaitu hidroklorotiazid. Obat ini dapat dikonsumsi tunggal atau kombinasi dengan obat lain. Dokter Anda dapat menyarankan diet rendah garam
  • Mengobati penyebab. Jika gejala Anda akibat obat, dokter Anda akan mengubah obat-obatan Anda ke alternatif obat lain. Jika kondisi Anda akibat gangguan mental, dokter Anda akan mengobatinya terlebih dahulu. Selain itu, jika penyebabnya adalah tumor, dokter Anda akan mempertimbangkan untuk mengambil tumor tersebut

Apa saja tes yang biasa dilakukan untuk diabetes insipidus?

Untuk mendiagnosis diabetes insipidus, dokter Anda dapat melakukan pemeriksaan darah dan urin. Selain itu, tergantung tingkat keparahan penyakit Anda, dokter dapat melakukan pemeriksaan MRI (magnetic resonance imaging) pada otak serta pemeriksaan tambahan lain.

Pengobatan di rumah

Apa saja perubahan gaya hidup atau pengobatan rumahan yang dapat dilakukan untuk mengatasi diabetes insipidus?

Berikut adalah gaya hidup dan pengobatan rumahan yang dapat membantu Anda mengatasi diabetes insipidus:
  • Hindari dehidrasi dengan konsumsi cukup air saat haus
  • Konsumsi obat yang diberikan dokter
  • Beri tahu dokter Anda jika terdapat perubahan pada kondisi Anda
  • Pergi ke rumah sakit atau pelayanan kesehatan terdekat jika Anda mengalami demam tinggi, diare, keringat berlebih, atau lebih sering buang air kecil selama terapi
  • sumber : https://hellosehat.com/penyakit/diabetes-insipidus/
Categories:

0 komentar:

Posting Komentar